KELAS AMPHIBIA
KELAS AMPHIBIA
Hewan amphibi adalah hewan yang hidup di
dua alam. Tubuh amphibia terbagi atas kepala, badan, dan ekor. Kulit Amphibia
berlendir, terdiri dari 2 lapis (dermis dan epidermis). Ketika fase larva hidup
di dalam air dan bernafas menggunakan insang. Setelah dewasa hidup di
darat dan bernafas dengan paru-paru.Dalam siklus hidupnya amphibia mengalami Metamorfosa
sempurna
Ciri-ciri Umum Hewan Amphibi
Adapun ciri-ciri umum hewan amphibi adalah sebagai berikut:
a) Memilliki
anggota gerak yang secara anamotis pentadactylus, kecuali pada apod yang
anggota geraknya terduksi.
b) Tidak
memiliki kuku dan cakar, tetapi ada beberapa anggota amphibia yang pada ujung
jarinya mengalami penandukan membentuk kuku dan cakar, contoh Xenopus sp
c) Kulit
memiliki dua kelenjar yaitu kelenjar mukosa dan atau kelenjar berbintil ( biasanya
beracun).
d) Pernafasan
dengan insang, kulit, paru-paru.
e) Mempunyai
sistem pendengaran, yaitu berupa saluran auditory dan dikenal dengan tympanum.
f) Jantung
terdiri dari tiga lobi ( 1 ventrikel dan 2 atrium)
g) Mempunyai
struktur gigi, yaitu gigi maxilla dan gigi palatum.
h) Merupakan
hewan poikiloterm (berdarah dingin)
Ciri-ciri Khusus Hewan Amphibi
Adapun ciri-ciri khusus hewan amphibi adalah sebagai
berikut :
a) Berkulit
licin tidak bersisik
b) Menggunakan
energi lingkungannya untuk menatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan
eksoterm
c) Fertilisasi
secara eksternal di air, genangan air, atau tempat lembab seperti di bawah daun
d) Menghasilkan
telur (ovipar) tidak bercangkang
Habitat Amphibi
Amphibi
muncul pada pertengahan periode Jura, pra era Paleozoik sebagai vertebrata yang
tertua. Kebanyakan Amfibi adalah hewan tropis, karena sifatnya yang poikiloterm
atau berdarah dingin. Amphibi memerlukan sinar matahari untuk mendapatkan panas
ke tubuhnya, karena tidak bisa memproduksi panas sendiri. Oleh karena itu
banyak amphibi yang ditemukan di wilatah tropis dan sub tropis, termasuk
seluruh kawasan Indonesia. Amphibi umumnya merupakan makhluk semi akuatik, yang
hidup di darat pada daerah yang terdapat air tawar yang tenang dan dangkal.
Tetapi ada juga amphibi yang hidup di pohon sejak lahir sampai mati, dan ada
juga yang hidup di air sepanjang hidupnya. Amphibi banyak ditemukan di areal
sawah, daerah sekitar sungai, rawa, kolam, bahkan dilingkungan perumahan pun
bisa ditemukan.
Siklus Hidup
Dalam
daur hidupnya mengalami metamorfosis. Telur menetas menjadi kecebong yang hidup
di perairan (bernapas dengan insang), kemudian kecebong tumbuh menjadi Amphibia
dewasa yang hidup di darat.

Amphibia
yang hidup di darat bernapas dengan paru-paru dan dibantu dengan pertukaran
udara melalui seluruh permukaan tubuh. Kulit Amphibia licin, tidak bersisik,
dan mempunyai banyak kelenjar yang menghasilkan semacam lendir untuk membasahi
kulit. Kulit yang selalu basah ini efektif untuk terjadinya pertukaran udara.
Beberapa jenis katak menghasilkan racun pada kulitnya. Sistem
peredaran darah tertutup dengan jantung beruang tiga (dua serambi dan satu
bilik). Hewan ini bersifat poikiloterm yaitu suhu tubuh diatur menyesuaikan
dengan suhu lingkungan.Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama
dengan ikan, meliputi saluran pencernaan. Contoh salah satu amphibi
adalah katak. Makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga).Pada fase berudu amphibi
hidup di perairan dan bernafas dengan insang. Pada fase ini berudu bergerak
menggunakan ekor. Pada fase dewasa hidup di darat dan bernafas dengan
paru-paru. Pada fase dewasa ini amphibi bergerak dengan kaki.Perubahan cara
bernafas yang seiring dengan peralihan kehidupan dari perairan ke daratan
menyebabkan hilangnya insang dan rangka insang lama kelamaan menghilang. Pada
anura, tidak ditemukan leher sebagai mekanisme adaptasi terhadap hidup di dalam
liang dan bergerak dengan cara melompat.
Sistem Rangka Amphibi
Amphibi memiliki sistem rangka yang lebih tebal dan
luas secara proporsional, apabila dibandingkan
dengan pisces.Tengkorak Amphibi mempunyai tulang-tulang premaksila, nasal,frontal,
parietal, dan skuamosa. Pada permukaan dorsal dari tubuh anura tidak tertutup tulang seluruhnya. Bagian kondrokronium belum mengeras, hanya daerah oksipital
dan eksoksipital yang mengeras, dan masing-masing
memiliki kondila bertemu dengan
vertebra pertama. Amphibi tidak memiliki langit langit (palatum skunder), akibatnya nares internal lebih maju didalam
langit-langit mulut. Di bagian ventral otak tertutup oleh tulang dermal dinamakan parasfenoid. Gigi terletak
pada premaksila, maksila, palatine, vomer,
parasfenoid, dan tulang dental. Ada beberapa
Amphibi yang tidak memiliki gigi, atau gigi pada rahang bawah.
Kelenjar Kulit
1. Glandula Mucosa (Kelenjar
Lendir yang menghasilkanlendir bening untuk memudahkan katak melepaskan diribila
ditangkap.
2. Glandula Toxicon (Poison
gland)kelenjar racun ,yangmenghasilkan zat racun yang pada tingkat tertentu
dapatmematikan Hewan lain .pada Kodk berwrna putihterutama bagian Kepala.Dalam
kulit terdapat Butir butir Pigmen (Zat warna) pada Epidermis dan Sel-sel pigment pada Endodermis ,Yaitu:
- Melanophora (Warna Hitam atau Coklat)
- Lipophora (Warna pigment merah atau kuning)
Sistem Otot
Sistem otot Amphibi, seperti sistem-sistem otot padaorgan
yang lain sebagai transisi antara ikan dan reptil.
Sistem otot ikan terpusat pada gerakan tubuh kelateral,
membuka dan menutup mulut serta gillapertura (operculum atau penutup
lubang/celah insang), dan gerakan
sirip yang relatif sederhana. Ada perbedaan antara ikan
dengan amphibi, yaitu sekat horizontal pada
amphibi membagi otot dorsal danventral.
Sistem saraf
Sistem saraf pada amfibi terdiri atas sistem saraf
sentral dan sistem saraf
periforium. Sistem saraf sentral terdiri dari: encephalon (otak) dan medulla spinalis. Enchephalon terdapat pada kotak otak (cranium). Pada sebelah dorsal akan
tampak dua lobus olfactorium
menuju saccus nasalis, dua haemisperiumcerebri atau cerebrum kanan kiri yang
berbentuk ooid yang dihubungkan dengan
comisure anterior, sedangkan bagian anteriornya dergabung dengan
dienchepalon medialis. Dibagian belakang ini terdapat
dua bulatan lobus opticus yang ditumpuk otak tengah tengah (mesenchepalon) sebelah bawahnya merupakan cerebreum (otak kecil).
Dibelakang terdapat bagian terbuka sebelah atas
yakni medulla oblongata yang berhubungandengan medulla spinalis dan berakhir
disebelah felium terminale .
Pernafasan Amphibi
Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga
mulut, kulit,dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insangkarena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat
berfungsi sebagai alat
pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis
tertutup sehingga udara berada
di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga
mulut yang tipis. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karna kulitnya selalu dalam keadaan basah
dan mengandung banyak kapiler sehingga gas
pernapasan mudah berdifusi. Oksigen
yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkanke
seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan
paru-paru lewat arteri kulit
paru-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbon dioksida dapat terjadi di
kulit.
Sistem Pencernaan
Di dalam mulut terdapat gerigi kecil di sepanjang
rahang atas, dan ada gigi vomerin pada
langit-langit mulut. Lidah berotot dan bfurfate (cabang dua)
pada ujungnya, dan bertaut pada bagian anterior mulut.
Saluran pencernaan mulai dari esophagus (bedinding lurus dan besar) langsung bersatu dengan lambung. Lambung memanjang dan erkelok ke samping kiri dan berotot. Usus terdiri dari intestinum (keci,
panjang, berkelok-kelok),
rectum yang langsung bersatu dengan cloaca. Hati dan pancreas mempunyai saluran-saluran menuju ke duodenum, kandung empedu, lambung
intestinum. Pada potongan
melintang intestinum terdiri dari empat lapisan, yaitu: peritoneum, lapisan otot, submukosa dan mukosa
Sistem ekskresi
Alat ekskresi utama katak adalah sepasang ginjal (opistonefros) yang terletak di kanan dan kiri tulang belakang. Ginjal berwarna merah kecokelat¬cokelatan. Ginjal sebagai alat penyaringakan
mengeluarkan zat sisa, yaitu garam-garam mineral dan cairan dari darah. Saluran ekskresi katak merupakan sepasang saluran yang akan bermuara di kloaka. Pada katak jantan, saluran ginjal. dan saluran kelaminnya menyatu,sedangkan pada katak betina
tidak.
Sistem Peredaran Darah
Jantung katak terdiri dari tiga ruang yaitu : atrium
kiri, atriumkanan, dan ventrikel (2 atrium, 1 ventrikel). Atrium kanan menerimadarah
yang miskin oksigen dari seluruh tubuh, sedangkan atrium kiri menerima darah dari paru – paru. Darah dari kedua
atrium bersama –sama masuk ventrikel. Walaupun tampaknya terjadi percampuran
antara darah yang miskin
oksigen dengan darah yang kaya oksigen namunpercampuran diminimalisasi oleh adanya
sekat – sekat yang terdapat pada ventrikel. Dari
ventrikel, darah masuk ke pembuluh darah yang bercabang tiga. Arteri anterior mengalirkan darah ke kepala dan keotak.
Cabang tengah (lung aorta) mengalirkan darah ke jaringan internal dan organ dalam badan, sedangkan arteri posterior
dilewati oleh darah yang menuju kulit dan
paru – paru. Darah vena dari
seluruh tubuh mengalir masuk ke sinus venosus dankemudian mengalir menuju ke
atrium kanan. Dari atrium kanan, darahmengalir ke ventrikel yag kemudian di
pompa keluar melalui arteripulmonalis → paru – paru → vena pulmonalis → atrium
kanan. Lintasanperedaran darah ini disebut peredaran darah paru – paru.
Reproduksi
Reproduksi
pada amphibi ada dua macam yaitu secara eksternal pada anura pada umumnya dan
internal pada Ordo Apoda. Proses perkawinan secara eksternal dilakukan di dalam
perairan yang tenang dan dangkal. Di musim kawin, pada anura ditemukan fenomena
unik yang disebut dengan amplexus, yaitu katak jantan yang berukuran lebih
kecil menempel di punggung betina dan mendekap erat tubuh betina yang lebih
besar. Perilaku tersebut bermaksud untuk menekan tubuh betina agar mengeluarkan
sel telurnya sehingga bisa dibuahi jantannya. Amplexus bisa terjadi antara satu betina dengan 2
sampai 4 pejantan di bagian dorsalnya dan sering terjadi persaingan antar
pejantan pada musim kawin. Siapa yang paling lama bertahan dengan amplexusnya,
dia yang mendapatkan betinanya. Amphibi berkembang biak secara ovipar, yaitu
dengan bertelur, namun ada juga beberapa famili amphibi yang vivipar, yaitu
beberapa anggota ordo apoda.
Amfibi betina bertelur di air atau di atas pohon yang menjulang ke air
atau tempat yang sangat lembab di darat. Kemudian amfibi jantan membuahi
telur-telur itu. Jadi proses pembuahan pada amfibi dilakukan di luar tubuh
(eksternal). Seekor katak atau kodok betina bisa menghasilkan ribuan butir
telur. Telur katak dilapisi oleh semacam jeli yang tebal yang segera menyerap
air dan membesar. Zat tersebut berfungsi melindungi embrio dan menyediakan
makanan bagi embrio. Telurtelur dapat ditemui di parit-parit batau kolam-kolam
terutama pada musim hujan. Setelah dua minggu telur-telur itu akan berubah
menjadi kecebong. Kecebong bernapas dengan menggunakan insang dengan cara
mendapatkan oksigen langsung dari air. Setelah beberapa bulan kecebong itu akan
berubah wujud menjadi katak dewasa. Katak dewasa bernapas dengan menggunakan
paru-paru, tetapi juga menghisap oksigen melalui kulitnya, itu sebabnya kulit
katak selalu lembab, lembut dan harus menjaga kelembaban kulitnya untuk
bertahan hidup
Klafisikasi Hewan Amphibi
Hewan
amphibi terdiri dari 4 ordo yaitu Urodela
(Salamander), Apoda (Caecilia), dan Anura (katak dan kodok), Proanura (telah punah). Adapun
klasifikasinya sebagai berikut:
Kingdom :
Animalia
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Super Class : Lissamphibia1
Class : Anura (Frogs)
Urodela
(Salamanders)
Gymnophiona
(Caecilians)
Ada sekitar 4.000 spesies
amphibi. Tapi umumnya
kelompok amphibi adalah:
Ø Anura (Frogs)
Ø Urodela (Salamanders)
Ø Gymnophiona (Caecilians)
Ordo Pada Amphibi
Adapun Ordo yang terdapat pada Amphibi adalah:
- Ordo
Anura (Katak)
Nama
Anura mempunyai arti tidak memiliki ekor. Anura mencakup hampir 3500 spesies
ampibi. Ciri-cirinya yaitu :
a) Ekor
tereduksi dalam tahapan metamorposis
b) Kaki
belakang melebar untuk melompat
c) Tidak
memiliki ekor saat dewasa
d) Lidahnya
besar, lengket, dan dapat di julurkan untuk menangkap mangsanya
e) Anura
jantan memiliki kantung udara di tenggorokannya yang dapat mengeluarkan suara
untuk menarik perhatian betina pada saat musim kawin
- Ordo
Urodela (Salamander)
Ciri-ciri :
a) Bentuk
yang primitif dengan 4 kaki yang sama
b) Mempunyai
anggota gerak dan ekor serta tidak memiliki tympanum
c) Mempunyai
ekor pada saat larva, muda, dewasa
d) Baik
larva maupun dewasa merupakan hewan karnivora
e) Anggota
ordo Urodela hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air
f) Pola
persebarannya meliputi wilayah Amerika Utara, Asia Tengah, Jepang dan Eropa
g) Beberapa
spesies mempunyai insang dan yang lainnya bernafas dengan paru-paru
h) Anggota
ordo Urodela hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air.
3. Ordo Gymnophiona (Caecilia)
Ciri-ciri :
a) Apoda
(tidak memiliki kaki)
b) Hidup
di daerah tropis.
c) Bentuk
tubuh panjang menyerupai cacing, tidak bertungkai, dan ekor mereduksi.
d) Kebanyakan
ditemukan di Amerika Selatan, Afrika, dan Asia Selatan.
e) Alih-alih
menyerupai bentuk amfibi pada umumnya, sesilia memiliki bentuk tubuh mirip
belut atau cacing tanah.
f) Di
bagian anterior terdapat tentakel yang fungsinya sebagai organ sensory.
Kelompok ini menunjukkan 2 bentuk dalam daur hidupnya. Pada fase larva hidup
dalam air dan bernafas dengan insang. Pada fase dewasa insang mengalami
reduksi, dan biasanya ditemukan di dalam tanah atau di lingkungan akuatik.
g) Sesilia
hidup di bawah tanah dan di air serta memiliki tengkorak kuat yang memungkinkan
mereka menggali jauh ke dalam tanah.
h) Hidup
di dalam tanah membuat sesilia jarang terlihat. Sesilia memiliki mata yang
hampir tidak berfungsi, hanya seperti titik pada kepala.
Peranan Amfibi
dalam Kehidupan
a) Dalam rantai
makanan amfibi berperan untuk mengatur populasi serangga.
b) Amfibi
merupakan makanan nagi unvertebrata lain misalnya ular dan burung.
c) Amfibi
digunakan sebagai makanan bagi manusia yaitu untuk memperoleh asupan protein
(misalnya katak hijau)
d) Selain itu
dimanfaatkan sebagai objek praktikum dan penelitian.
e) Dimamfaatkan
dalam bidang kedokteran untuk diambil
racunnya sebagai “penguat denyut jantung”, seperti racun Bufotalin
(C119H117O25) dan racun Bufotenin
(C6H9NO) dari katak Bufo marinus.
f) Untuk tes
kehamilan, contoh: Bufo melanostiscus.
g) Keperluan
praktikum zoologi bagi siswa dan mahasiswa.
h) Katak membantu
membinasakan nyamuk.
i)
Digunkan sebagai bahan makanan di Jepang dan Cina,contoh
: Megalobatrachus maximus dan Rana sp.
j)
Di bidang peternakan dan pertanian, Amphibia berperan sebagai pengendali
hayati ilmiah terutama terhadap
populasi serangga di alam yang memungkinkan „meledak‟ sebagai hama.
Kesimpulan
Dari keseluruhan isi makalah ini maka dapat ditarik beberapa
poin kesimpulan yaitu :
·
Memilliki anggota gerak yang secara
anamotis pentadactylus, kecuali pada apoda yang anggota geraknya terduksi.
·
Tidak memiliki kuku dan cakar, tetapi
ada beberapa anggota amphibia yang pada ujung jarinya mengalami penandukan
membentuk kuku dan cakar, contoh Xenopus sp.
·
Kulit memiliki dua kelenjar yaitu
kelenjar mukosa dan atau kelenjar berbintil( biasanya beracun).
·
Pernafasan dengan insang, kulit,
paru-paru.
·
Mempunyai sistem pendengaran, yaitu
berupa saluran auditory dan dikenal dengan tympanum.
·
Jantung terdiri dari tiga lobi ( 1
ventrikel dan 2 atrium)
·
Mempunyai struktur gigi, yaitu gigi
maxilla dan gigi palatum.
·
Merupakan hewan poikiloterm.
·
Amphibi umumnya merupakan makhluk semi
akuatik, yang hidup di darat pada daerah yang terdapat air tawar yang tenang
dan dangkal. Tetapi ada juga yang tinggal di pohon dan sawah.
·
Bagian tubuh Amphibi terdiri atas
kepala, memiliki sepasang kaki yang panjang
·
Sistem pencernaan Amphibi terdiri dari
: Cavum oris Pharynk Oesophagus (sekresi alkalis) Fentriculus (merupakan
gudang pencernaan) Intertinum (melalui klep pyloris, merupakan tepat terjadinya
penyerapan makanan) Anus
·
Sistem Peredaran Darah Amphibi merupakan
sistem peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati
jantung 2 kali). Jantung beruang tiga terdiri dari 2 atrium dan 1 ventrikal.
·
Sistem Ekresi pada Amphibi berupa ginjal
yang berfungsi untuk mengeluarkan air yang berlebihan.
·
Sistem Kelenjar (Endokrin) pada Amphibi
berfungsi mengatur atau mengontrol tugas–tugas tubuh, merangsang, baik yang
bersifat mengaktifakan atau mengerem pertumbuhan, mengaktifakan bermacam–macam
jaringan dan berpengaruh terhadap tingkah laku mahluk.
·
Sistem Respirasi pada Amphibi misalnya
katak, oksigen berdifusi melewati selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru.
Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang.
·
Sistem Reproduksi pada amphibi ada dua
macam yaitu secara eksternal misalnya pada anura dan internal misalnya pada
Ordo Apoda.
·
Sistematika pada Amphibi terdiri dari 3
ordo yaitu Anura (katak dan kodok), Urodela (Salamander), Apoda (Caecilia).
0 komentar:
Posting Komentar