Jumat,10April

KELAS AMPHIBIA

KELAS AMPHIBIA
Hewan amphibi adalah hewan yang hidup di dua alam. Tubuh amphibia terbagi atas kepala, badan, dan ekor. Kulit Amphibia berlendir, terdiri dari 2 lapis (dermis dan epidermis). Ketika fase larva hidup di dalam air dan bernafas menggunakan insang. Setelah dewasa hidup di darat dan bernafas dengan paru-paru.Dalam siklus hidupnya amphibia mengalami Metamorfosa sempurna

Ciri-ciri Umum Hewan Amphibi
Adapun ciri-ciri umum hewan amphibi adalah sebagai berikut:
a)      Memilliki anggota gerak yang secara anamotis pentadactylus, kecuali pada apod yang anggota geraknya terduksi.
b)      Tidak memiliki kuku dan cakar, tetapi ada beberapa anggota amphibia yang pada ujung jarinya mengalami penandukan membentuk kuku dan cakar, contoh Xenopus sp
c)       Kulit memiliki dua kelenjar yaitu kelenjar mukosa dan atau kelenjar berbintil ( biasanya beracun).
d)      Pernafasan dengan insang, kulit, paru-paru.
e)      Mempunyai sistem pendengaran, yaitu berupa saluran auditory dan dikenal dengan tympanum.
f)       Jantung terdiri dari tiga lobi ( 1 ventrikel dan 2 atrium)
g)      Mempunyai struktur gigi, yaitu gigi maxilla dan gigi palatum.
h)      Merupakan hewan poikiloterm (berdarah dingin)

Ciri-ciri Khusus Hewan Amphibi
Adapun ciri-ciri khusus hewan amphibi adalah sebagai berikut :
a)      Berkulit licin tidak bersisik
b)      Menggunakan energi lingkungannya untuk menatur suhu tubuhnya sehingga tergolong hewan eksoterm
c)       Fertilisasi secara eksternal di air, genangan air, atau tempat lembab seperti di bawah daun
d)      Menghasilkan telur (ovipar) tidak bercangkang

Habitat Amphibi 
                Amphibi muncul pada pertengahan periode Jura, pra era Paleozoik sebagai vertebrata yang tertua. Kebanyakan Amfibi adalah hewan tropis, karena sifatnya yang poikiloterm atau berdarah dingin. Amphibi memerlukan sinar matahari untuk mendapatkan panas ke tubuhnya, karena tidak bisa memproduksi panas sendiri. Oleh karena itu banyak amphibi yang ditemukan di wilatah tropis dan sub tropis, termasuk seluruh kawasan Indonesia. Amphibi umumnya merupakan makhluk semi akuatik, yang hidup di darat pada daerah yang terdapat air tawar yang tenang dan dangkal. Tetapi ada juga amphibi yang hidup di pohon sejak lahir sampai mati, dan ada juga yang hidup di air sepanjang hidupnya. Amphibi banyak ditemukan di areal sawah, daerah sekitar sungai, rawa, kolam, bahkan dilingkungan perumahan pun bisa ditemukan.

Siklus Hidup
                Dalam daur hidupnya mengalami metamorfosis. Telur menetas menjadi kecebong yang hidup di perairan (bernapas dengan insang), kemudian kecebong tumbuh menjadi Amphibia dewasa yang hidup di darat.
DAUR7.GIF
                Amphibia yang hidup di darat bernapas dengan paru-paru dan dibantu dengan pertukaran udara melalui seluruh permukaan tubuh. Kulit Amphibia licin, tidak bersisik, dan mempunyai banyak kelenjar yang menghasilkan semacam lendir untuk membasahi kulit. Kulit yang selalu basah ini efektif untuk terjadinya pertukaran udara. Beberapa jenis katak menghasilkan racun pada kulitnya.  Sistem peredaran darah tertutup dengan jantung beruang tiga (dua serambi dan satu bilik). Hewan ini bersifat poikiloterm yaitu suhu tubuh diatur menyesuaikan dengan suhu lingkungan.Sistem pencernaan makanan pada amfibi, hampir sama dengan ikan, meliputi saluran pencernaan. Contoh salah satu amphibi  adalah katak. Makanan katak berupa hewan-hewan kecil (serangga).Pada fase berudu amphibi hidup di perairan dan bernafas dengan insang. Pada fase ini berudu bergerak menggunakan ekor. Pada fase dewasa hidup di darat dan bernafas dengan paru-paru. Pada fase dewasa ini amphibi bergerak dengan kaki.Perubahan cara bernafas yang seiring dengan peralihan kehidupan dari perairan ke daratan menyebabkan hilangnya insang dan rangka insang lama kelamaan menghilang. Pada anura, tidak ditemukan leher sebagai mekanisme adaptasi terhadap hidup di dalam liang dan bergerak dengan cara melompat.

Sistem Rangka Amphibi
Amphibi memiliki sistem rangka yang lebih tebal dan luas secara proporsional, apabila dibandingkan dengan pisces.Tengkorak Amphibi mempunyai tulang-tulang premaksila, nasal,frontal, parietal, dan skuamosa. Pada permukaan dorsal dari tubuh anura tidak tertutup tulang seluruhnya. Bagian kondrokronium belum mengeras, hanya daerah oksipital dan eksoksipital yang mengeras, dan masing-masing memiliki kondila bertemu dengan vertebra pertama. Amphibi tidak memiliki langit langit (palatum skunder), akibatnya nares internal lebih maju didalam langit-langit mulut. Di bagian ventral otak tertutup oleh tulang dermal dinamakan parasfenoid. Gigi terletak pada premaksila, maksila, palatine, vomer, parasfenoid, dan tulang dental. Ada beberapa Amphibi yang tidak memiliki gigi, atau gigi pada rahang bawah.

Kelenjar Kulit
1.       Glandula Mucosa (Kelenjar Lendir yang menghasilkanlendir bening untuk memudahkan katak melepaskan diribila ditangkap.
2.       Glandula Toxicon (Poison gland)kelenjar racun ,yangmenghasilkan zat racun yang pada tingkat tertentu dapatmematikan Hewan lain .pada Kodk berwrna putihterutama bagian Kepala.Dalam kulit terdapat Butir butir Pigmen (Zat warna) pada Epidermis dan Sel-sel pigment pada Endodermis ,Yaitu:
- Melanophora (Warna Hitam atau Coklat)
- Lipophora (Warna pigment merah atau kuning)

Sistem Otot
Sistem otot Amphibi, seperti sistem-sistem otot padaorgan yang lain sebagai transisi antara ikan dan reptil.
Sistem otot ikan terpusat pada gerakan tubuh kelateral, membuka dan menutup mulut serta gillapertura (operculum atau penutup lubang/celah insang), dan gerakan sirip yang relatif sederhana. Ada perbedaan antara ikan dengan amphibi, yaitu sekat horizontal pada amphibi membagi otot dorsal danventral.

Sistem saraf
Sistem saraf pada amfibi terdiri atas sistem saraf sentral dan sistem saraf periforium. Sistem saraf sentral terdiri dari: encephalon (otak) dan medulla spinalis. Enchephalon terdapat pada kotak otak (cranium). Pada sebelah dorsal akan tampak dua lobus olfactorium menuju saccus nasalis, dua haemisperiumcerebri atau cerebrum kanan kiri yang berbentuk ooid yang dihubungkan dengan comisure anterior, sedangkan bagian anteriornya dergabung dengan dienchepalon medialis. Dibagian belakang ini terdapat dua bulatan lobus opticus yang ditumpuk otak tengah tengah (mesenchepalon) sebelah bawahnya merupakan cerebreum (otak kecil). Dibelakang terdapat bagian terbuka sebelah atas yakni medulla oblongata yang berhubungandengan medulla spinalis dan berakhir disebelah felium terminale .

Pernafasan Amphibi
Pada katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit,dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insangkarena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karma tipis dan banyak terdapat kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, Iubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis. Selain bernapas dengan selaput rongga mulut, katak bernapas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karna kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernapasan mudah berdifusi. Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkanke seluruh tubuh. Sebaliknya karbon dioksida dari jaringan akan di bawa ke jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru lewat arteri kulit paru-paru (arteri pulmo kutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbon dioksida dapat terjadi di
kulit.

Sistem Pencernaan
Di dalam mulut terdapat gerigi kecil di sepanjang rahang atas, dan ada gigi vomerin pada langit-langit mulut. Lidah berotot dan bfurfate (cabang dua) pada ujungnya, dan bertaut pada bagian anterior mulut. Saluran pencernaan mulai dari esophagus (bedinding lurus dan besar) langsung bersatu dengan lambung. Lambung memanjang dan erkelok ke samping kiri dan berotot. Usus terdiri dari intestinum (keci, panjang, berkelok-kelok), rectum yang langsung bersatu dengan cloaca. Hati dan pancreas mempunyai saluran-saluran menuju ke duodenum, kandung empedu, lambung intestinum. Pada potongan melintang intestinum terdiri dari empat lapisan, yaitu: peritoneum, lapisan otot, submukosa dan mukosa



Sistem ekskresi
Alat ekskresi utama katak adalah sepasang ginjal (opistonefros) yang terletak di kanan dan kiri tulang belakang. Ginjal berwarna merah kecokelat¬cokelatan. Ginjal sebagai alat penyaringakan mengeluarkan zat sisa, yaitu garam-garam mineral dan cairan dari darah. Saluran ekskresi katak merupakan sepasang saluran yang akan bermuara di kloaka. Pada katak jantan, saluran ginjal. dan saluran kelaminnya menyatu,sedangkan pada katak betina tidak.

Sistem Peredaran Darah
Jantung katak terdiri dari tiga ruang yaitu : atrium kiri, atriumkanan, dan ventrikel (2 atrium, 1 ventrikel). Atrium kanan menerimadarah yang miskin oksigen dari seluruh tubuh, sedangkan atrium kiri menerima darah dari paru – paru. Darah dari kedua atrium bersama –sama masuk ventrikel. Walaupun tampaknya terjadi percampuran antara darah yang miskin oksigen dengan darah yang kaya oksigen namunpercampuran diminimalisasi oleh adanya sekat – sekat yang terdapat pada ventrikel. Dari ventrikel, darah masuk ke pembuluh darah yang bercabang tiga. Arteri anterior mengalirkan darah ke kepala dan keotak. Cabang tengah (lung aorta) mengalirkan darah ke jaringan internal dan organ dalam badan, sedangkan arteri posterior dilewati oleh darah yang menuju kulit dan paru – paru. Darah vena dari seluruh tubuh mengalir masuk ke sinus venosus dankemudian mengalir menuju ke atrium kanan. Dari atrium kanan, darahmengalir ke ventrikel yag kemudian di pompa keluar melalui arteripulmonalis → paru – paru → vena pulmonalis → atrium kanan. Lintasanperedaran darah ini disebut peredaran darah paru – paru.

Reproduksi
                Reproduksi pada amphibi ada dua macam yaitu secara eksternal pada anura pada umumnya dan internal pada Ordo Apoda. Proses perkawinan secara eksternal dilakukan di dalam perairan yang tenang dan dangkal. Di musim kawin, pada anura ditemukan fenomena unik yang disebut dengan amplexus, yaitu katak jantan yang berukuran lebih kecil menempel di punggung betina dan mendekap erat tubuh betina yang lebih besar. Perilaku tersebut bermaksud untuk menekan tubuh betina agar mengeluarkan sel telurnya sehingga bisa dibuahi jantannya. Amplexus bisa terjadi antara satu betina dengan 2 sampai 4 pejantan di bagian dorsalnya dan sering terjadi persaingan antar pejantan pada musim kawin. Siapa yang paling lama bertahan dengan amplexusnya, dia yang mendapatkan betinanya. Amphibi berkembang biak secara ovipar, yaitu dengan bertelur, namun ada juga beberapa famili amphibi yang vivipar, yaitu beberapa anggota ordo apoda. Amfibi betina bertelur di air atau di atas pohon yang menjulang ke air atau tempat yang sangat lembab di darat. Kemudian amfibi jantan membuahi telur-telur itu. Jadi proses pembuahan pada amfibi dilakukan di luar tubuh (eksternal). Seekor katak atau kodok betina bisa menghasilkan ribuan butir telur. Telur katak dilapisi oleh semacam jeli yang tebal yang segera menyerap air dan membesar. Zat tersebut berfungsi melindungi embrio dan menyediakan makanan bagi embrio. Telurtelur dapat ditemui di parit-parit batau kolam-kolam terutama pada musim hujan. Setelah dua minggu telur-telur itu akan berubah menjadi kecebong. Kecebong bernapas dengan menggunakan insang dengan cara mendapatkan oksigen langsung dari air. Setelah beberapa bulan kecebong itu akan berubah wujud menjadi katak dewasa. Katak dewasa bernapas dengan menggunakan paru-paru, tetapi juga menghisap oksigen melalui kulitnya, itu sebabnya kulit katak selalu lembab, lembut dan harus menjaga kelembaban kulitnya untuk bertahan hidup

Klafisikasi Hewan Amphibi
                Hewan amphibi terdiri dari 4 ordo yaitu Urodela (Salamander), Apoda (Caecilia), dan Anura (katak dan kodok), Proanura (telah punah). Adapun klasifikasinya sebagai berikut:
Kingdom              : Animalia
Phylum : Chordata
Sub Phylum        : Vertebrata
Super Class         : Lissamphibia1
Class                      : Anura (Frogs)
                                  Urodela (Salamanders)
                                  Gymnophiona (Caecilians)
Ada sekitar 4.000 spesies amphibi. Tapi umumnya kelompok amphibi adalah:
Ø  Anura (Frogs)
Ø  Urodela (Salamanders)
Ø  Gymnophiona (Caecilians)







Ordo Pada Amphibi
Adapun Ordo yang terdapat pada Amphibi adalah:
  1. Ordo Anura (Katak)
 http://us.i1.yimg.com/us.yimg.com/i/ligans/animals/35_15_yh_amph.jpg     
                Nama Anura mempunyai arti tidak memiliki ekor. Anura mencakup hampir 3500 spesies ampibi. Ciri-cirinya yaitu :
a)      Ekor tereduksi dalam tahapan metamorposis
b)      Kaki belakang melebar untuk melompat
c)       Tidak memiliki ekor saat dewasa
d)      Lidahnya besar, lengket, dan dapat di julurkan untuk menangkap mangsanya
e)      Anura jantan memiliki kantung udara di tenggorokannya yang dapat mengeluarkan suara untuk menarik perhatian betina pada saat musim kawin
  1. Ordo Urodela (Salamander)

Ciri-ciri :
a)      Bentuk yang primitif dengan 4 kaki yang sama
b)      Mempunyai anggota gerak dan ekor serta tidak memiliki tympanum
c)       Mempunyai ekor pada saat larva, muda, dewasa
d)      Baik larva maupun dewasa merupakan hewan karnivora
e)      Anggota ordo Urodela hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air
f)       Pola persebarannya meliputi wilayah Amerika Utara, Asia Tengah, Jepang dan Eropa
g)      Beberapa spesies mempunyai insang dan yang lainnya bernafas dengan paru-paru
h)      Anggota ordo Urodela hidup di darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air.
3. Ordo Gymnophiona (Caecilia)

cecilie-anim[1]
Ciri-ciri :
a)      Apoda (tidak memiliki kaki)
b)      Hidup di daerah tropis.
c)       Bentuk tubuh panjang menyerupai cacing, tidak bertungkai, dan ekor mereduksi.
d)      Kebanyakan ditemukan di Amerika Selatan, Afrika, dan Asia Selatan.
e)      Alih-alih menyerupai bentuk amfibi pada umumnya, sesilia memiliki bentuk tubuh mirip belut atau cacing tanah.
f)       Di bagian anterior terdapat tentakel yang fungsinya sebagai organ sensory. Kelompok ini menunjukkan 2 bentuk dalam daur hidupnya. Pada fase larva hidup dalam air dan bernafas dengan insang. Pada fase dewasa insang mengalami reduksi, dan biasanya ditemukan di dalam tanah atau di lingkungan akuatik.
g)      Sesilia hidup di bawah tanah dan di air serta memiliki tengkorak kuat yang memungkinkan mereka menggali jauh ke dalam tanah.
h)      Hidup di dalam tanah membuat sesilia jarang terlihat. Sesilia memiliki mata yang hampir tidak berfungsi, hanya seperti titik pada kepala.


Peranan Amfibi dalam Kehidupan          
a)      Dalam rantai makanan amfibi berperan untuk mengatur populasi serangga.
b)      Amfibi merupakan makanan nagi unvertebrata lain misalnya ular dan burung.
c)       Amfibi digunakan sebagai makanan bagi manusia yaitu untuk memperoleh asupan protein (misalnya katak hijau)
d)      Selain itu dimanfaatkan sebagai objek praktikum dan penelitian.
e)      Dimamfaatkan dalam bidang kedokteran untuk diambil racunnya sebagai “penguat denyut jantung”, seperti racun Bufotalin (C119H117O25) dan racun Bufotenin (C6H9NO) dari katak Bufo marinus.
f)       Untuk tes kehamilan, contoh: Bufo melanostiscus.
g)      Keperluan praktikum zoologi bagi siswa dan mahasiswa.
h)      Katak membantu membinasakan nyamuk.
i)        Digunkan sebagai bahan makanan di Jepang dan Cina,contoh : Megalobatrachus maximus dan Rana sp.
j)        Di bidang peternakan dan pertanian, Amphibia berperan sebagai pengendali hayati ilmiah terutama terhadap populasi serangga di alam yang memungkinkan „meledak‟ sebagai hama.

Kesimpulan 
Dari keseluruhan isi makalah ini maka dapat ditarik beberapa poin kesimpulan yaitu :
·         Memilliki anggota gerak yang secara anamotis pentadactylus, kecuali pada apoda yang anggota geraknya terduksi.
·         Tidak memiliki kuku dan cakar, tetapi ada beberapa anggota amphibia yang pada ujung jarinya mengalami penandukan membentuk kuku dan cakar, contoh Xenopus sp.
·         Kulit memiliki dua kelenjar yaitu kelenjar mukosa dan atau kelenjar berbintil( biasanya beracun).
·         Pernafasan dengan insang, kulit, paru-paru.
·         Mempunyai sistem pendengaran, yaitu berupa saluran auditory dan dikenal dengan tympanum.
·         Jantung terdiri dari tiga lobi ( 1 ventrikel dan 2 atrium)
·         Mempunyai struktur gigi, yaitu gigi maxilla dan gigi palatum.
·         Merupakan hewan poikiloterm.
·         Amphibi umumnya merupakan makhluk semi akuatik, yang hidup di darat pada daerah yang terdapat air tawar yang tenang dan dangkal. Tetapi ada juga yang tinggal di pohon dan sawah.
·         Bagian tubuh Amphibi terdiri atas kepala, memiliki sepasang kaki yang panjang
·         Sistem pencernaan Amphibi terdiri dari : Cavum oris Pharynk Oesophagus (sekresi alkalis) Fentriculus (merupakan gudang pencernaan) Intertinum (melalui klep pyloris, merupakan tepat terjadinya penyerapan makanan) Anus 
·         Sistem Peredaran Darah Amphibi merupakan sistem peredaran darah ganda (dalam satu kali peredarannya, darah melewati jantung 2 kali). Jantung beruang tiga terdiri dari 2 atrium dan 1 ventrikal.
·         Sistem Ekresi pada Amphibi berupa ginjal yang berfungsi untuk mengeluarkan air yang berlebihan.
·         Sistem Kelenjar (Endokrin) pada Amphibi berfungsi mengatur atau mengontrol tugas–tugas tubuh, merangsang, baik yang bersifat mengaktifakan atau mengerem pertumbuhan, mengaktifakan bermacam–macam jaringan dan berpengaruh terhadap tingkah laku mahluk.
·         Sistem Respirasi pada Amphibi misalnya katak, oksigen berdifusi melewati selaput rongga mulut, kulit, dan paru-paru. Kecuali pada fase berudu bernapas dengan insang.
·         Sistem Reproduksi pada amphibi ada dua macam yaitu secara eksternal misalnya pada anura dan internal misalnya pada Ordo Apoda.
·         Sistematika pada Amphibi terdiri dari 3 ordo yaitu Anura (katak dan kodok), Urodela (Salamander), Apoda (Caecilia).


0 komentar:

Posting Komentar